Fahmi menjelaskan bahwa pertemuan antara Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin dengan perwakilan Rusia tidak lebih dari kunjungan kehormatan dalam kerangka diplomasi rutin.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun posisi geografis Biak strategis, hal itu bukan alasan untuk menjadikannya lokasi pangkalan militer asing.
"Kalaupun pernah ada ketertarikan secara informal di masa lalu, pemerintah Indonesia konsisten menolak kehadiran militer asing di wilayahnya," tegas Fahmi.
Lanud Manuhua sendiri merupakan salah satu pangkalan strategis TNI AU yang terletak di Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Nama Manuhua diambil dari Mayor Udara (Anumerta) Lambertus Manuhua, salah satu pahlawan dalam Operasi Trikora.
Pangkalan ini berbagi landasan pacu dengan Bandara Frans Kaisiepo dan telah mengalami peningkatan status dari tipe C menjadi tipe B sejak tahun 2012.
Sebagai bagian dari penguatan pertahanan nasional, pada 13 Februari 2025, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI M Tonny Harjono meresmikan pembentukan Wing Udara 9 di Lanud Manuhua.Satuan ini diharapkan mendukung operasi pengamanan wilayah perbatasan, penanggulangan bencana, dan pelaksanaan program prioritas nasional, termasuk pembentukan skadron tempur dan helikopter.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Ardi Syahri menambahkan bahwa Lanud Manuhua termasuk dalam empat pangkalan terdepan atau Forward Operating Base (FOB) milik TNI AU.
Dengan fasilitas logistik, komando, dan kontrol, FOB ini disiapkan untuk mendukung reaksi cepat dalam menghadapi potensi konflik.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : KompasTV