Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa meski frekuensi bencana nasional pada awal 2025 relatif tidak masif, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan, terutama di Sumatera Barat yang secara geografis sangat rentan terhadap bencana alam.
Ia juga menggarisbawahi arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menjadikan penanggulangan bencana sebagai program prioritas nasional (Asta Cita), serta menugaskan BNPB untuk mendampingi pemerintah daerah dalam seluruh tahapan, mulai dari mitigasi hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Pencegahan jauh lebih baik daripada penanganan setelah bencana terjadi. Maka, penguatan koordinasi lintas sektor menjadi hal yang sangat krusial,” ujar Suharyanto.
Sebagai tindak lanjut dari bencana besar yang melanda Sumatera Barat pada Mei 2024, BNPB telah menyalurkan bantuan berupa logistik, pembangunan tempat pengungsian sementara, serta dukungan lainnya ke sejumlah wilayah terdampak di provinsi tersebut. Editor : Zaitun Ul Husna