KONGKRIT.COM – Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel mengumumkan pada Kamis (30/4/2025) bahwa sebanyak 119 petugas pemadam masih berjibaku memadamkan kebakaran hutan besar yang melanda kawasan pegunungan Yerusalem.
Api menjalar di 11 sektor yang meliputi Sha’ar HaGai, Masilat Zion, Netaf, Yad Hashmonah, Nafeh Ilan, Mavo Hauron, Canada Park, Anaba hingga Latrun, Nafeh Shalom, Burma Road hingga Hutan Ashkelon, serta Beit Meir dan Shoresh.
Kebakaran memaksa evakuasi tujuh permukiman di sekitar lokasi terdampak. Media lokal melaporkan bahwa sebanyak 17 petugas pemadam mengalami luka-luka saat berupaya menjinakkan api, menjadikan total korban luka mencapai sekitar 30 orang.
Sementara itu, 15 pesawat pemadam besar dari berbagai pangkalan Angkatan Udara Israel telah dikerahkan untuk mendukung upaya pemadaman selama malam hari.
Situs berita Walla melaporkan bahwa Canada Park hampir seluruhnya hangus terbakar. Rute 1—jalan utama yang menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv—masih ditutup, menyusul ditinggalkannya lebih dari 100 kendaraan oleh pemiliknya akibat kobaran api.
Polisi Israel juga menutup akses ke sejumlah jalur utama lain seperti Rute 3, 65, 70, dan 85. Petugas Kepolisian Distrik Yerusalem, Eliyahu Levi, menyatakan bahwa pihak kepolisian menjaga kendaraan-kendaraan yang ditinggalkan untuk mencegah penjarahan.Menurut laporan Walla dan Dana Nasional Yahudi di Israel, kebakaran ini disebut sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah negara tersebut.
Sekitar 24.000 dunam lahan telah hangus terbakar. Kebakaran ini bahkan menyebabkan pembatalan upacara penyalaan obor tahunan dan sebagian besar kegiatan peringatan "Hari Kemerdekaan".
Pihak pemadam kebakaran menyampaikan kekhawatiran bahwa angin kencang yang diperkirakan bertiup antara pukul 16.00 hingga 19.00 waktu setempat pada Kamis (1/5/2025) dapat memicu kembali titik-titik api.
Bantuan dari luar negeri pun berdatangan, dengan delapan pesawat dari Siprus, Italia, dan Kroasia dijadwalkan tiba untuk memperkuat upaya pemadaman.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : Sindonews.com