KONGKRIT.COM — Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bangko, Ismail Jabar, menjadi sorotan publik atas dugaan praktik pungutan liar (pungli) terhadap siswa.
Dugaan tersebut mencuat seiring keluhan dari wali murid terkait infak harian dan pungutan biaya perpisahan yang disebut berlangsung hingga tahun 2025.
Salah satu wali murid mengungkapkan bahwa setiap siswa diharuskan menyumbangkan uang jajan harian sebesar Rp1.000 untuk infak pembangunan mushola sekolah.
Tradisi infak ini dilaporkan telah berlangsung hampir dua tahun terakhir. Ironisnya, hingga kini, pembangunan mushola terlihat terbengkalai.
Hanya tersisa pondasi yang sudah ditumbuhi semak, menandakan proyek tersebut telah lama vakum, namun infak masih terus dipungut.
Seorang siswa yang enggan disebutkan namanya mengonfirmasi praktik tersebut.“Kami setiap hari memberikan infak seribu rupiah untuk pembangunan mushola, tapi kami tidak tahu hasil penggalangan dananya seperti apa,” ujarnya pada Senin, 21 April 2025.
Menurut data Dapodik, jumlah siswa di SMAN 1 Bangko mencapai 963 orang, dengan 52 tenaga pengajar.
Jika dihitung secara kasar, infak harian dari seluruh siswa selama dua tahun dapat mencapai ratusan juta rupiah.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai transparansi dan akuntabilitas dana yang terkumpul, terlebih sekolah ini berstatus akreditasi A dan menjadi favorit masyarakat.
Editor : Zaitun Ul Husna