KONGKRIT.COM – Badai pasir Khamsin melanda sembilan negara Arab sejak Rabu (30/4/2025), memicu gangguan besar di berbagai sektor dan memperparah krisis kemanusiaan, terutama di Jalur Gaza.
Badai ini dipicu oleh sistem tekanan udara rendah yang rutin muncul setiap tahun, namun tiupan angin tahun ini tercatat sebagai salah satu yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir.
Nama Khamsin, yang berasal dari bahasa Arab dan berarti "lima puluh", merujuk pada periode sekitar 50 hari setelah dimulainya musim semi saat badai ini biasa terjadi.
Negara-negara yang terdampak meliputi Palestina, Yordania, Mesir, Suriah, Lebanon, Irak, Kuwait, Qatar, dan Arab Saudi.
Badai membawa angin kencang yang disertai debu tebal, menyebabkan langit berubah warna menjadi oranye dan mengurangi jarak pandang secara drastis.
Sejumlah wilayah melaporkan gangguan aktivitas, termasuk penutupan sekolah, penundaan ujian, serta pengumuman status darurat.Di Jalur Gaza, badai menyebabkan kerusakan serius di wilayah pengungsian. Tenda-tenda yang dihuni para pengungsi terangkat dan hancur diterjang angin, menambah penderitaan ribuan orang yang telah kehilangan tempat tinggal akibat konflik berkepanjangan.
Rekaman video yang beredar menunjukkan suasana gelap gulita karena debu menutupi sinar matahari.
Departemen Meteorologi Palestina yang berbasis di Tepi Barat memperingatkan bahaya kebakaran di lahan kering dan menyerukan masyarakat, khususnya penderita gangguan pernapasan, untuk tetap berada di dalam ruangan.
Suhu udara tercatat 10 hingga 12 derajat Celsius lebih tinggi dari rata-rata musim semi.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : iNewsID