KONGKRIT.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun sembilan sabo dam di Daerah Aliran Sungai (DAS) Anai, Sumatera Barat, sebagai langkah mitigasi menghadapi potensi banjir lahar dari aktivitas erupsi Gunung Marapi.
Rencana pembangunan tersebut mencakup enam sabo dam di Kabupaten Tanah Datar dan tiga sabo dam di Kabupaten Agam.
Setiap sabo dam diperkirakan memerlukan anggaran sebesar Rp25 miliar, sehingga total kebutuhan dana mencapai sekitar Rp225 miliar.
“Kalau lahannya sudah siap, insya Allah akan segera dibangun enam sabo dam di Tanah Datar dan tiga di Agam,” ujar Menteri PUPR, Dody Widodo, dalam keterangan tertulis, Senin (5/5/2025), seperti dikutip dari data resmi Kementerian PUPR.
Dody menambahkan, pembangunan sabo dam menjadi prioritas mengingat Gunung Marapi masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi.
Informasi dari Komisi V DPR RI menyebutkan bahwa terdapat sekitar satu juta meter kubik abu vulkanik di kawasan puncak gunung, yang berpotensi terbawa arus saat hujan lebat dan menimbulkan bencana galodo (banjir lahar).“Sabo dam ini diharapkan mampu meredam aliran material vulkanik sebelum sampai ke permukiman warga,” katanya.
Secara teknis, sabo dam dirancang untuk mengalirkan air sekaligus menahan sedimen atau endapan vulkanik.
Jika volume debris melebihi kapasitas bendung, aliran akan diarahkan ke bagian atas (overtopping), sehingga dapat mengurangi risiko banjir di wilayah hilir.
Pembangunan sabo dam ini merupakan tindak lanjut dari bencana banjir bandang yang terjadi pascaerupsi Gunung Marapi pada Mei 2024 lalu.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : finance.detik.com