Melalui Kurikulum Merdeka P5, SMPN 1 Kedungwaru Ajak Anak Didiknya Lestarikan Seni Budaya Reog Kendang Khas Tulungagung

×

Melalui Kurikulum Merdeka P5, SMPN 1 Kedungwaru Ajak Anak Didiknya Lestarikan Seni Budaya Reog Kendang Khas Tulungagung

Bagikan berita
Tampilan tari reog kendang khas Tulungagung yang dibawakan oleh 100 siswa dan fasilitator SMPN 1 Kedungwaru100 siswa dan fasilitator SMPN 1 Kedungwaru saat  menampilkan seni tari reog kendang khas Tulungagung
Tampilan tari reog kendang khas Tulungagung yang dibawakan oleh 100 siswa dan fasilitator SMPN 1 Kedungwaru100 siswa dan fasilitator SMPN 1 Kedungwaru saat menampilkan seni tari reog kendang khas Tulungagung

Tulungagung,--- Kongkrit.com. Dengan bertemakan kearifan lokal, SMPN 1 Kedungwaru di tahun pelajaran 2022 - 2023 mengadakan pagelaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengambil topik Tari Reog Kendang Tulungagung di halaman sekolah setempat. Dalam pagelaran tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, Koordinator bidang Pendidikan Komisi A DPRD Tulungagung Ahmad Baharudin, Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung yang diwakili oleh Kabid Pembinaan SMP Suprayitno.

Dikesempatan itu Kepala SMPN 1 Kedungwaru Tulungagung, Dr, Sri Wahyuni, MPd, mengatakan P5 merupakan sebuah kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi karakter siswa dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standart kompetensi lulusan yang merupakan beberapa dimensi. Dipilihnya topik tari reog kendang ini dikarenakan, tarian ini merupakan salah satu kesenian khas dari kabupaten Tulungagung.

Sementara itu saat diwawancarai awak media Sri Wahyuni mengatakan, kegiatan pagelaran siswa tersebut merupakan rangkaian kegiatan implementasi kurikulum merdeka pada program P5 dimana dalam program ini membawakan materi bahwa dalam proses kegiatan pembelajaran kurikulum merdeka porsi mata pelajarannya dikurangi 30 persen untuk P5. Dimana dalam proses kegiatan KBLI di kegiatan tari reog kendang diajarkan beberapa materi yakni mulai dari sejarah reog kendang, sejarah mengapa Tulungagung menjadikan reog kendang sebagai icon, tata gerak tari reog kendang, tata busana, tata musik, yang dilakukan oleh fasilitator atau guru.

"Hari ini adalah puncak program, karena prosesnya sudah berjalan selama 3 (tiga) Minggu sebelumnya dan hari ini adalah sebagai evaluasi yang berbentuk sebuah pagelaran," ujarnya. Dari 300 siswa yang dilibatkannya, Sri Wahyuni menjelaskan, jika semua siswa siswinya mempunyai berbagai peran, diantaranya 100 anak sebagai penari, dan yang 200 anak lainnya sebagai komponen yang mensukseskan, mulai dari yang ikut merias, yang mengenakan busana tari reognya dan yang lainnya.

Baca juga:

"Dari sinilah pendidikan karakter bisa terlihat dengan adanya sikap, musyawarah, kegotongroyongan siswa, sehingga terbentuklah adanya sebuah pagelaran tari reog kendang di sekolah kami," jelasnya. Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa projek SMPN 1 Kedungwaru di semester satu kemarin juga menampilkan program kebanggan yakni beruoa sebuah tari batik ciprat khas Arsiduta.

"Pagelaran ini adalah merupakan wujud proses dimana anak anak dalam proses kegiatan evaluasi," lanjutnya.Untuk itu, karena program P5 tersebut arahnya kepada pendidikan profil pelajar Pancasila yang salah satunya adalah perbaikan karakter mencintai kearifan lokal yakni mencintai budaya khususnya budaya Kabupaten Tulungagung.

"Budaya Tulungagung kan banyak, salah satunya yaitu seni tari Reog Kendang, maka dengan adanya pembelajaran ini anak anak akan bangga dengan seni reog kendang yang merupakan budaya yang sekaligus sebagai icon daerahnya," imbuhnya. Selanjutnya Sri Wahyuni juga berharap kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemkab Tulungagung dan instansi terkait lainnya agar bisa memfasilitasi apa yang telah ia lakukan yakni berupa pagelaran tari reog kendang dari anak - anak didiknya yang merupakan sebagai generasi penerus bangsa.

"Kami berharap kepada Dinas Pendidikan Tulungagung, bahwa dengan ikhtiar kami dengan memberikan pendidikan karakter agar anak anak mencintai budayanya maka minimal kami minta untuk difasilitasi dalam bentuk propaganda ataupun wujud sehingga apa yang kami lakukan ini mempunyai ada nilai artinya," harapnya.

Untuk diketahui dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, dengan didampingi Koordinator Pendidikan Komisi A DPRD Tulungagung Ahmad Baharudin dan Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung yang diwakili oleh Kabid Pembinaan SMP Suprayitno seusai membuka pagelaran tari reog kendang juga melaunching Kampung Numerasi serta Arena Outing Class SMPN 1 Kedungwaru.(im)

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 219215
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini