Dianggap Belum Mengembalikan Buku, Seorang Siswa di SDN 2 Kutoanyar Tulungagung Disumpah Gurunya Dihadapan Teman - temannya

×

Dianggap Belum Mengembalikan Buku, Seorang Siswa di SDN 2 Kutoanyar Tulungagung Disumpah Gurunya Dihadapan Teman - temannya

Bagikan berita
Dianggap Belum Mengembalikan Buku, Seorang Siswa di SDN 2 Kutoanyar Tulungagung Disumpah Gurunya Dihadapan Teman - temannya
Dianggap Belum Mengembalikan Buku, Seorang Siswa di SDN 2 Kutoanyar Tulungagung Disumpah Gurunya Dihadapan Teman - temannya

KONGKRIT.COM - Seorang pendidik atau guru seharusnya bisa menjadi pelopor gerakan pemerintah dalam pencegahan terjadinya perundungan atau bullying terhadap anak dilingkungan sekolah. Yang tentunya upaya pemerintah tersebut harus benar - benar dijalankan bagi semua guru guna mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan.Karena upaya membangun karakter peserta didik merupakan sebuah kewajiban berkelanjutan yang hasilnya akan terlihat di masa mendatang.

Dan hal ini menjadi penting karena jika SDM tidak memiliki karakter nilai-nilai Pancasila yang kuat, maka akan tergerus dengan teknologi informasi yang semakin massif.Namun apa yang terjadi justru sebaliknya, pasalnya salah seorang oknum guru yang sekaligus wali kelas di salah satu sekolah dasar negeri atau SDN di Tulungagung ini justru diduga melakukan tindakan perundungan terhadap salah satu anak didiknya yakni HJ siswa kelas IV di SDN 2 Kutoanyar, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung.

HJ diduga mengalami tekanan mental setelah disumpah oleh Wali kelasnya di hadapan teman- teman sekelasnya karena dianggap tidak mengembalikan buku yang dijual oleh sales di sekolah tersebut.Agus (44) alamat Kelurahan Kutoanyar Kecamatan / Kabupaten Tulungagung selaku orang tua HJ menuturkan kejadian tersebut berawal pada Jumat (29/09/2022) kemarin yang mana saat itu anaknya pulang dari sekolah membawa 1 paket berisi 2 buku yang dijual sales melalui pihak sekolah seharga Rp 70.000,-, dengan rincian harga per bukunya Rp 35.000,-.

Kemudian, dikarenakan pihak wali murid tidak menghendaki untuk membelinya maka paket buku tersebut oleh anaknya dikembalikan ke pihak sekolah yakni pada Sabtu, (30/09/2023) saat acara Maulid Nabi di Sekolah.

Baca juga:

"Karena kami tidak ingin membeli maka Paket buku tersebut oleh anak saya dikembalikan, ditaruh di meja guru karena gurunya sibuk pas ada acara Maulid Nabi dan kemungkinan gurunya tidak tahu kalau bukunya sudah dikembalikan. Mungkin itu juga kesalahan anak saya karena tidak memberitahu gurunya," ungkap Agus, Rabu (03/10/2023).Setelah itu lanjut Agus, anaknya yang pulang sekolah menangis dan dengan nada kesal bercerita bahwa waktu di kelas telah di sumpah oleh wali kelasnya karena dianggap tidak mengembalikan paket buku tersebut.

Bahkan beberapa teman sekelasnya juga ada yang ke rumah mengadukan hal yang dialami anaknya."Begitu mendengar penuturan anak saya, saya langsung WA ke Wali kelas anak saya dan dijawab oleh wali kelasnya jika paket buku tersebut sudah ditemukan," tuturnya.

Namun demikian atas kejadian tersebut Agus selaku orang tua murid merasa kecewa dan tidak terima jika anaknya di sumpah oleh wali kelasnya dan seakan dipaksa mengakui perbuatannya dan itu dilakukan di hadapan teman - teman sekelasnya.

"Yang jelas kami sebagai orang tua tidak terima anak kami diperlakukan seolah olah seperti pencuri, di sumpah - sumpah oleh wali kelasnya karena dianggap belum mengembalikan buku yang dijual sales ke sekolah. Padahal sebagai guru dan orang yang terpelajar serta berpendidikan tinggi, tidak sepantasnya melakukan hal itu kepada anak didiknya," imbuhnya.Dampak dari kejadian tersebut Agus mengaku jika anaknya hingga saat ini masih mengalami trauma sehingga tidak mau masuk sekolah.

"Sejak kejadian itu anak saya mentalnya down, dan sering menangis karena malu disoraki oleh teman teman sekelasnya. Wali kelas semestinya bisa langsung menghubungi saya selaku wali murid, toh di Grup WA ada nomor kami selaku orang tuanya," ungkapnya.Untuk itu Agus juga berencana akan membawa permasalahan tersebut ke Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan Tulungagung. (IM)

(Bersambung) 

Editor : Siti Rahmadani Hanifah
Sumber : 232116
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini