Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok Menggelar Pembinaan Gerakan PBLHS Adiwiyata di SMPN 2 Kota Solok

×

Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok Menggelar Pembinaan Gerakan PBLHS Adiwiyata di SMPN 2 Kota Solok

Bagikan berita
Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok Menggelar Pembinaan Gerakan PBLHS Adiwiyata di SMPN 2 Kota Solok
Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok Menggelar Pembinaan Gerakan PBLHS Adiwiyata di SMPN 2 Kota Solok

KONGKRIT.COM - Semangat peduli lingkungan hidup terus ditanamkan di kalangan pelajar, dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok menggelar pembinaan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS) Adiwiyata Provinsi tahun 2024 di SMPN 2 Kota Solok pada Jumat 2 Februari 2024 lalu.

Narasumber yang turut hadir dalam acara ini antara lain adalah Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Agus Susanto, SH, serta Sub Koordinator Kegiatan Pembinaan Dan Informasi Lingkungan, Nelly Amrianis, SP, beserta staf bidang lainnya.

Agus Susanto menjelaskan bahwa pembinaan kepada calon sekolah Adiwiyata Provinsi telah dimulai sejak 30 Januari hingga 7 Februari tahun ini.

Dasar pelaksanaan sosialisasi ini merujuk pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 52 tahun 2019 tentang gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS), serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 53 tahun 2009 tentang penghargaan Adiwiyata.

Sekolah Adiwiyata merupakan lembaga pendidikan yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di lingkungan sekolah.

Gerakan ini mencakup perilaku ramah lingkungan seperti inovasi terkait PRLH, penghematan energi dan air, menjaga kebersihan, mengelola sampah melalui konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta melakukan penanaman dan pemeliharaan tanaman.

Kriteria sekolah Adiwiyata Provinsi mencakup minimal 12 bulan setelah mendapatkan penghargaan Adiwiyata Kabupaten/Kota (untuk SD/SMP) dan minimal 24 bulan setelah menjalankan Gerakan PBLHS (untuk SMA).

Agus berharap bahwa kegiatan ini akan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi pendekatan yang ramah lingkungan.

"Mereka tidak lagi menganggap sampah sebagai limbah, tetapi sebagai sumber ekonomi yang dapat dimanfaatkan di sekolah," tambahnya.

Semoga melalui pembinaan ini, semakin banyak sekolah yang terlibat aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Editor : Herawati Elnur
Bagikan

Berita Terkait
Terkini