KONGKRIT.COM - Gunung Kelud, sebuah gunung api strato yang menjulang di Jawa Timur, menyimpan sejarah panjang dan daya tarik yang memikat.
Meskipun tingginya hanya 1.731 meter, gunung ini telah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dan letusan dahsyat yang meninggalkan jejak tak terhapuskan.
Sejarah Letusan Gunung Kelud
Sejak tahun 1000, Gunung Kelud telah mengalami berbagai letusan, dengan letusan eksplosifnya yang terkenal diabadikan dalam legenda Joko Suro dan Dewi Kilisuci.
Letusan-letusan ini, meskipun tidak sedahsyat Gunung Tambora atau Krakatau, telah merenggut ribuan nyawa dan meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Jawa Timur.
Sebelum letusan tahun 2007, Gunung Kelud terkenal dengan kawahnya yang berisi danau indah.
Namun, letusan tersebut mengubah kawah menjadi gersang dan nyaris kering.
Upaya Mengatasi Ancaman: Terowongan AmperaBelajar dari sejarah letusan Gunung Kelud, pemerintah kolonial Belanda membangun terowongan pertama pada tahun 1926 untuk menyusutkan danau di kawah dan mengurangi risiko lahar panas.
Terowongan Ampera, yang selesai dibangun pada tahun 1967, menjadi solusi modern dan lebih efektif.
Terletak 45 meter di bawah terowongan lama, Terowongan Ampera berfungsi untuk menjaga volume air danau kawah,
Editor : Devi Irmayani SaiserSumber : TopOne.id
