KONGKRIT.COM - Lonjakan arus mudik mulai terlihat sejak H-10 hingga H-6 Lebaran, dengan peningkatan jumlah kendaraan mencapai 7 persen, menurut laporan PT Jasa Marga (Persero).
Untuk mengatasi kemacetan yang diprediksi akan terjadi pada puncak arus mudik, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau masyarakat yang akan mudik Lebaran 2025 untuk mempertimbangkan mudik lebih awal, memanfaatkan kebijakan diskon tarif tol, dan memanfaatkan fleksibilitas Work from Anywhere (WFA).
"Tentunya saran kami adalah manfaatkan insentif pemerintah ini sebaik-baiknya, terutama bagi mereka yang berniat mudik, karena bisa dilaksanakan dengan WFA," ujar Kapolri Listyo Sigit dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).
Ia menilai kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan selama arus mudik.
Kapolri juga menekankan pentingnya pemanfaatan fasilitas tersebut oleh masyarakat, guna menghindari kepadatan ekstrem yang diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran, yaitu Jumat, (28/3/2025).
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Polri telah mempersiapkan sejumlah skenario rekayasa lalu lintas, yang akan disesuaikan dengan situasi di lapangan, seperti sistem ganjil-genap, contraflow, hingga one way."Hari ini (Rabu, 26 Maret 2025), kita mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas seperti contraflow di kilometer 47 hingga 70,” katanya.
“Jika diperlukan, kita juga akan memberlakukan sistem one way," lanjut Kapolri, seperti dilansir dari Breaking News KompasTV.
Ia menjelaskan bahwa sistem one way hanya akan diterapkan jika jumlah kendaraan mencapai lebih dari 8.000 unit per jam.
Jika volume kendaraan masih di bawah angka tersebut, maka rekayasa yang diterapkan hanya akan berupa contraflow.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : KompasTV