KONGKRIT.COM - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sigap dalam menanggapi erupsi Gunung Ruang.
Dilansir dari laporan tribunnews.com, pada Kamis, 18 April 2024, Heru Ningtias, Ketua Tim Kerja Gunung Berapi, menyelenggarakan konferensi pers daring untuk menyampaikan informasi terkini.
Heru menjelaskan bahwa hujan batu kerikil telah merusak atap rumah warga di Pulau Tanggulandang, dan hujan pasir memperparah kondisi di area barat pulau.
Di tengah kepanikan warga, Badan Geologi merekomendasikan evakuasi bagi penduduk yang tinggal dalam radius 6 kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.Prioritas utama adalah keselamatan dan keamanan masyarakat di sekitar gunung berapi yang sedang bergejolak.
PVMBG Melengkapi Informasi
Dilansir dari kanal resmi vsi.esdm.go.id, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) turut memberikan informasi detil mengenai erupsi Gunung Ruang.
Letusan eksplosif terjadi pada malam hari, 20.15 WITA, dan kolom abu vulkanik raksasa menembus langit. Data PVMBG menunjukkan bahwa dalam 24 jam sebelumnya, Gunung Ruang telah mengalami lima kali letusan dengan ketinggian mencapai 1.800 hingga 3.000 meter.
Upaya Evakuasi dan Bantuan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga sigap dalam menangani situasi ini. Sejak 16 hingga 17 April 2024, sebanyak 272 keluarga atau sekitar 828 jiwa di Kepulauan Siau, Tagulandang, dan Biaro dievakuasi menggunakan kapal laut.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan keselamatan warga yang terdampak langsung oleh erupsi Gunung Ruang.
Update Terkini dan Kondisi Pasca Erupsi
Informasi terkini yang dilansir dari laporan tribunnews.com, menyebutkan bahwa pada hari ini, Jumat 19 April 2024, jumlah warga yang mengungsi di Posko Terpadu awalnya ada 6000 orang, namun jumlah mereka telah berkurang karena sebagian besar sudah mengevakuasi diri.
Editor : Devi Irmayani SaiserSumber : Dilansir dari Berbagai Sumber
