KONGKRIT.COM -Gereja Merah, sebuah ikon arsitektur di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, menawarkan sejarah dan desain yang begitu unik, membuatnya menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi selama liburan.
Bangunan ini, yang telah berdiri sejak tahun 1863, menarik perhatian tidak hanya karena usianya yang cukup tua tetapi juga karena desain arsitekturnya yang unik.
Gereja Merah didirikan sekitar tahun 1863 dan memiliki ciri khas warna merah di seluruh bagian bangunannya, memberikan nama khas pada gereja ini.
Material bangunan, yang didatangkan langsung dari Jerman setahun sebelumnya, menambah keunikan dan kualitasnya yang tidak diragukan.
Menariknya, gereja ini memiliki kembaran di Den Haag, Belanda. Hanya ada dua Gereja Merah di dunia, satu di Belanda dan satu lagi di Kota Probolinggo.
Keunikan Konstruksi dan Gaya Arsitektur
Salah satu aspek yang membuat Gereja Merah begitu unik adalah konstruksi bangunannya yang menggunakan sistem Knock Down atau bongkar pasang.
Ripka Atalaka, seorang pendeta Gereja Merah, menjelaskan bahwa konstruksi ini sengaja dipesan dari Jerman dengan biaya sekitar 15 ribu gulden pada masanya.Bangunan ini dibangun dengan gaya arsitektur Gotik, dengan hampir seluruh bagian terbuat dari besi dan seng.
Meskipun sebagian kecil pelapis dinding menggunakan kayu, kerangka bangunan utama seluruhnya terbuat dari besi yang disambungkan dengan mur dan baut.
Bentuk bangunan yang segitiga mencerminkan konsep Trinitas.
Editor : Devi Irmayani SaiserSumber : goodnewsfromindonesia.id
