Bakso Aci Garut, Sejarah Kenikmatan Kuliner Alternatif Nasi di Masa Penjajahan Belanda

×

Bakso Aci Garut, Sejarah Kenikmatan Kuliner Alternatif Nasi di Masa Penjajahan Belanda

Bagikan berita
Bakso Aci Garut, Sejarah Kenikmatan Kuliner Alternatif Nasi di Masa Penjajahan Belanda. (Foto : Dok. Istimewa)
Bakso Aci Garut, Sejarah Kenikmatan Kuliner Alternatif Nasi di Masa Penjajahan Belanda. (Foto : Dok. Istimewa)

KONGKRIT.COM -Bakso aci, kuliner khas Garut yang merakyat, telah mencuri hati masyarakat dengan cita rasa kenyal dan lezatnya.

Dalam sejarahnya, bakso aci bukan hanya sekadar makanan lezat, tetapi juga menjadi simbol perlawanan dan kreativitas dalam menghadapi masa sulit pada zaman penjajahan Belanda.

Dilansir dari Liputan 6, bakso aci berasal dari tatar Priangan, terutama Garut, Tasikmalaya, dan Bandung, pada abad ke-19.

Saat itu, masyarakat Sunda dihadapkan pada kondisi sulit akibat penjajahan Belanda.

Mereka menghadapi kendala dalam memperoleh bahan makanan, terutama beras sebagai makanan pokok.

Bakso aci muncul sebagai alternatif makanan berat pengganti nasi.

Awalnya disebut cilok, bakso aci terbuat dari adonan tepung tapioka yang diisi daging cincang. Makanan ini disajikan dengan kaldu dari sapi atau ayam.

Karena bahan-bahan yang murah dan mudah didapat, bakso aci menjadi pilihan makanan yang terjangkau di masa sulit tersebut.

Dulu Cilok, Kini Bakso Aci

Pada awalnya, bakso aci masih dikenal sebagai cilok, yang terdiri dari aci yang diisi daging cincang.

Dilansir dari Detik, Bobby Firdaus dari Jajanan Garut menjelaskan bahwa orang Belanda pada zaman itu bingung dengan cara menyajikan cilok.

Editor : Devi Irmayani Saiser
Sumber : goodnewsfromindonesia.id
Bagikan

Berita Terkait
Terkini