KONGKRIT.COM - Novi Hendri, Kabid Perdagangan Dinas Perindagkop dan UKM Kota Pariaman mengungkapkan bahwa selama Ramadan tradisi pedagang pabukoan yang menjamur di Pasar Nagari Kurai Taji Kota Pariaman terus memanjakan selera masyarakat.
Ia menambahkan, bahwa pada hari Jumat, 23 Februari lalu, Dinas perindagkop dan UKM telah mengadakan rapat gabungan bersama kepala UPTD Pasar Pariaman, serta berbagai pihak terkait untuk melakukan penertiban pedagang di pasar Pariaman dan mempersiapkan untuk melaksanakan Pasar Pabukoan.
Dalam rapat tersebut, disepakati kebijakan untuk tidak memungut biaya sewa lapak kecuali biaya kebersihan. Hal ini sebagai respon terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang rentan.
"Kita menekankan bahwa tidak akan ada oknum yang diizinkan memungut biaya tambahan yang tidak sah," ujarnya pada Rabu, 27 Maret 2024.
"Apabila hal itu terjadi, maka kita tidak akan segan-segan menyeretnya ke dalam meja hukum untuk mempertanggung jawabkan perbuatan yang akan meresahkan dan sangat merugikan masyarakat, terutama para pedagang tersebut," tambahnya.
"Semoga kebijakan yang kami ambil dapat membantu perekonomian masyarakat di Kota Pariaman," harapnya.Di tempat lain, khususnya di Pasar Kutai Taji, terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas ekonomi.
Nadia, seorang pedagang makanan Pabukoan di sebelah Toko Obat Kaidir, mengungkapkan bahwa pendapatan dari jual belinya belakangan ini mencapai lebih dari Rp 600 ribu per hari.
"Beberapa hari ini penjualan lumayan berjalan lancar, penghasilan beberapa hari ini mencapai hingga Rp 600 ribu per hari," pungkasnya.
Editor : Herawati Elnur
