KONGKRIT.COM - Di tahun 1930-an, seorang gadis Skotlandia bernama Muriel Stuart Walker terpesona oleh film "Bali, The Last Paradise". Tergerak hatinya, dia memutuskan untuk meninggalkan Hollywood dan memulai petualangannya di Pulau Dewata.
Perjalanannya tak mudah. Menempuh perjalanan laut selama berbulan-bulan, Muriel tiba di Hindia Belanda dan menjelajahi Jawa dan Bali dengan mobil bekas. Sebuah petualangan yang berani di zamannya!
Di Bali, takdir membawanya bertemu dengan seorang bangsawan, Anak Agung Nura.
Dialah yang memberinya nama "K'tut Tantri", yang berarti "anak keempat".
Sejak saat itu, Muriel menjelma menjadi K'tut Tantri, seorang wanita yang mencintai Indonesia sepenuh hati.
Cinta yang Diuji, Penyiksaan Jepang dan Perjuangan KemerdekaanMasa pendudukan Jepang menjadi ujian berat bagi K'tut Tantri. Dia ditangkap dan disiksa karena dituduh sebagai mata-mata Amerika.
Keteguhannya tak terpatahkan. Dia menolak tawaran Jepang untuk bekerja sama dan memilih untuk tetap setia pada Indonesia.
Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, K'tut Tantri tanpa ragu bergabung dengan para pejuang.
Di Surabaya, dia menjadi penyiar di Radio Pemberontakan, membakar semangat rakyat dengan siarannya dalam bahasa Inggris.
Editor : Devi Irmayani SaiserSumber : Dilansir dari Berbagai Sumber
