KONGKRIT.COM - Terkait dengan upaya pengendalian harga cabai merah, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian telah mengarahkan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memperhatikan dan mengawasi dengan cermat kenaikan harga komoditas, terutama cabai merah, yang terjadi di daerah-daerah yang relatif subur.
Mendagri menekankan perlunya tindakan proaktif dari kepala daerah untuk mengendalikan harga cabai merah yang kian melambung.
Dalam sebuah Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Mendagri menyuarakan perlunya pengendalian harga cabai merah sebagaimana yang telah dilakukan pada komoditas beras.Kerja sama lintas sektor telah membantu menjaga harga beras dalam batas yang terkendali.
Mendagri juga mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya peran aktif daerah dalam pengendalian harga, bukan hanya mengandalkan kebijakan pemerintah pusat.
Selama ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah melakukan berbagai intervensi untuk mengatur harga pangan, termasuk penyaluran beras kepada keluarga penerima manfaat, penanganan persoalan stunting, dan penyelenggaraan gerakan pasar murah dengan dukungan beberapa Pemda.
Mendagri mendorong kepala daerah untuk melakukan gerakan serupa dengan menggunakan anggaran reguler Bansos atau belanja tak terduga, serta melibatkan pengusaha untuk menjalankan gerakan pasar murah dengan harga subsidi pada sembako. Upaya semacam ini diharapkan dapat menekan laju inflasi.Di samping itu, Mendagri juga mengimbau instansi terkait seperti Bapanas, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan untuk lebih fokus dalam memonitor ketersediaan komoditas pangan di daerah. Apabila ada daerah yang mengalami kelangkaan komoditas pangan, instansi terkait didorong untuk membantu dalam mobilisasi komoditas dari daerah lain yang memiliki stok berlebih.
Dengan berbagai langkah seperti kolaborasi lintas sektor, penggunaan anggaran secara efektif, dan pengawasan yang ketat terhadap ketersediaan komoditas pangan, diharapkan dapat membantu mengendalikan kenaikan harga cabai merah dan mengurangi tekanan inflasi.
Editor : Devi Irmayani SaiserSumber : Kemendagri.go.id
