Pemda Pasaman Barat Kembali Survei Keluarga Penerima Bantuan CSR dari PT Wilmar Group

×

Pemda Pasaman Barat Kembali Survei Keluarga Penerima Bantuan CSR dari PT Wilmar Group

Bagikan berita
Pemda Pasaman Barat Kembali Survei Keluarga Penerima Bantuan CSR dari PT Wilmar Group
Pemda Pasaman Barat Kembali Survei Keluarga Penerima Bantuan CSR dari PT Wilmar Group

KONGKRIT.COM - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan pihak terkait lainnya, kembali melaksanakan survei lapangan.

Survei tersebut dilakukan terhadap dua keluarga penerima manfaat bantuan paket layanan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Wilmar Group pada Selasa, 13 Februari 2024.

Kedua keluarga yang menjadi penerima manfaat adalah keluarga Fitriani, warga Jorong Tanjung Pangka, Nagari Lingkuang Aua Hilia, Kecamatan Pasaman, dan keluarga Rifda Warni di Jorong Pantai Indah, Nagari Maligi, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie.

Bantuan yang diberikan mencakup Program Bedah Rumah, Sertifikat Tanah RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), fasilitas BAB, sumber air minum, listrik, dan bahan bakar memasak.

Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappelitbangda Pasaman Barat, Astra Chaniago, menjelaskan bahwa target penerima manfaat dari CSR PT Wilmar Group mencakup empat keluarga.

Dari empat keluarga tersebut, dua di antaranya berasal dari Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 25.327.000 per keluarga.

Menurut Astra Chaniago, survei awal dan penyaluran bantuan tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah kemiskinan, percepatan penurunan stunting, dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Pasbar.

Pemda Pasaman Barat berkomitmen untuk menuntaskan kasus stunting dan kemiskinan ekstrem dengan bekerja sama dengan sektor swasta di daerah tersebut.

Astra Chaniago memberikan pesan kepada penerima manfaat agar menyelesaikan kewajibannya, dan realisasi kegiatan akan dilaksanakan setelah ada Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dari tim teknis dan kesepakatan dengan pimpinan.

Billy Richard, Fungsional Teknik Bangunan dan Perumahan, menjelaskan bahwa dalam pembangunan rumah, RAB akan disusun terlebih dahulu berdasarkan survei lapangan, mengingat perbedaan harga material antara Tanjung Pangka dan Malingi.

Editor : Herawati Elnur
Bagikan

Berita Terkait
Terkini