Mengenal Jembatan Callender Hamilton, Efisiensi dan Ketahanan Dalam Infrastruktur

×

Mengenal Jembatan Callender Hamilton, Efisiensi dan Ketahanan Dalam Infrastruktur

Bagikan berita
Bentuk Konstruksi Jembatan Callender Hamilton (CH)
Bentuk Konstruksi Jembatan Callender Hamilton (CH)

KONGKRIT.COM - Jembatan Callender Hamilton (CH) telah menjadi simbol kehandalan dan inovasi dalam dunia konstruksi jembatan sejak diperkenalkan pada tahun 1930-an oleh insinyur Selandia Baru, Archibald Milne Hamilton. Diciptakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang kritis, jembatan ini menawarkan pendekatan konstruksi yang revolusioner yang telah diadopsi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Salah satu ciri khas utama dari Jembatan CH adalah penggunaan tiang penopang yang dirancang secara prefabricated. Hal ini memungkinkan komponen-komponen utama jembatan untuk diproduksi di pabrik dan kemudian dirakit dengan cepat di lokasi konstruksi. Dengan pendekatan ini, waktu dan tenaga kerja yang diperlukan untuk membangun jembatan dapat diminimalkan, sementara efisiensi konstruksi meningkat secara signifikan.

Keunggulan teknis dan konstruksi Jembatan CH telah terbukti sangat efektif, terutama dalam konteks pengembangan infrastruktur militer selama Perang Dunia II. Namun, penggunaannya tidak terbatas pada aplikasi militer saja. Pada pertengahan tahun 70-an, Indonesia memperkenalkan Jembatan CH ke dalam lanskap infrastrukturnya, membawa teknologi inovatif ini ke masyarakat luas.

Di Indonesia, Jembatan CH diproduksi dengan menggunakan rangka baja hasil produksi Balfour Beaty di Inggris. Ada dua tipe utama dari Jembatan CH yang digunakan, yaitu tipe through-type (lantai bawah) dan tipe deck-type (lantai atas). Kedua tipe ini telah menjadi tulang punggung infrastruktur transportasi di Indonesia, dengan tipe through-type menjadi pilihan yang paling umum.

Meskipun Jembatan CH memiliki masa pakai yang luar biasa panjang, tidak terhindarkan bahwa pada suatu saat mereka akan membutuhkan pembaruan. Karena umur rata-rata jembatan di Indonesia telah mencapai 40 tahun dan kondisi mereka mulai menurun akibat lalu lintas kendaraan yang terus meningkat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengambil langkah untuk merevitalisasi atau menduplikasi 37 jembatan CH di Pulau Jawa.

Dengan dedikasi terhadap inovasi dan pemeliharaan infrastruktur yang berkelanjutan, Jembatan CH tetap menjadi salah satu solusi yang paling diandalkan dalam membangun konektivitas yang kuat dan tahan lama di seluruh dunia. Sebagai tonggak penting dalam sejarah konstruksi jembatan, warisan teknis dan kehandalan Jembatan CH akan terus memengaruhi perkembangan masa depan infrastruktur global.

Editor : HN. Arya Rajo Sampono
Sumber : IG KemenPUPR
Bagikan

Berita Terkait
Terkini