Sumbar, Tempat Lahir Pejuang, Menggali Sejarah Bagindo Dahlan Abdoellah

×

Sumbar, Tempat Lahir Pejuang, Menggali Sejarah Bagindo Dahlan Abdoellah

Bagikan berita
Sumbar, Tempat Lahir Pejuang, Menggali Sejarah Bagindo Dahlan Abdoellah
Sumbar, Tempat Lahir Pejuang, Menggali Sejarah Bagindo Dahlan Abdoellah

KONGKRIT.COM - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menghadiri acara bedah buku yang mengangkat kisah inspiratif "Bagindo Dahlan Abdoellah; Penyemai Nasionalisme Indonesia dan Diplomat Pionir yang Terlupakan," karya Dr. Suryadi, seorang akademisi berkebangsaan Sumbar yang menetap di Universitas Leiden.

Sambutan Gubernur Mahyeldi digelar di Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dalam pidatonya, Gubernur Mahyeldi mengungkapkan keinginannya agar Bagindo Dahlan Abdoellah segera diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

Mahyeldi menyoroti perjuangan luar biasa Bagindo Dahlan Abdoellah, yang pada tahun 1917 di Leiden, Belanda, menjadi salah satu yang pertama kali menggunakan kata-kata "Indonesia" dan "Orang Indonesia" dalam sebuah ceramah akademik.

Gubernur meyakini bahwa pemahaman mendalam terhadap peran sejarah ini akan memberikan inspirasi bagi generasi muda, memperkokoh semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air.

Dengan penuh keyakinan, Gubernur Mahyeldi menegaskan peran kunci Sumbar sebagai tempat kelahiran banyak pejuang, pendiri, penyelamat, dan bahkan proklamator bangsa.

Oleh karena itu, ia mendukung upaya untuk mengangkat Bagindo Dahlan Abdoellah sebagai Pahlawan Nasional, dan menyerukan agar proses penilaian gelar ini dilakukan secara objektif.

Gubernur menyampaikan terima kasih kepada BRIN dan semua pihak yang terlibat dalam acara bedah buku ini, sambil menekankan pentingnya objektivitas dalam pemberian gelar Pahlawan Nasional.

Ia juga mengungkapkan harapannya agar pemerintah, terutama Kementerian Sosial dan lembaga terkait, mempertimbangkan dengan cermat dalam memberikan penghargaan tersebut.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Anggota DPR RI Fadly Zon, akademisi dan penulis Dr. Suryadi, budayawan Taufik Ismail, Prof. Dr. Budi Agustiono, dan Dr. Sastri Sunarto sebagai pembahas.

Semua pihak berkomitmen untuk terus menggali dan menghargai sejarah, serta memberikan pengakuan yang layak kepada tokoh-tokoh yang telah berperan besar dalam memajukan bangsa.

Editor : FITRI KURNIA SARI
Bagikan

Berita Terkait
Terkini