Bendungan Lolak, Mengalirkan Harapan dan Potensi Baru di Sulawesi Utara

×

Bendungan Lolak, Mengalirkan Harapan dan Potensi Baru di Sulawesi Utara

Bagikan berita
Bendungan Lolak
Bendungan Lolak

KONGKRIT.COM - Dilengkapi dengan kecanggihan teknologi, Bendungan Lolak di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, menjadi megah sebagai simbol kemajuan infrastruktur. Dibangun oleh Kementerian PUPR sebagai salah satu dari 61 bendungan yang disiapkan antara 2015 hingga 2024, bendungan ini telah selesai konstruksi utamanya.

Dengan luas area genangan mencapai 101 hektar, saat ini sudah mulai diisi air sejak 18 Agustus 2023. Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menyebutkan bahwa elevasi air waduk telah mencapai sekitar 53% dari kapasitas totalnya. Menariknya, kesempatan musim hujan dimanfaatkan sepenuhnya untuk mengoptimalkan pengisian bendungan ini.

Mengapa Bendungan Lolak begitu penting? Selain menyediakan air irigasi untuk lebih dari 2.200 hektar lahan pertanian, bendungan ini juga menjadi sumber air baku dengan kapasitas luar biasa sebanyak 500 liter per detik. Namun, manfaatnya tidak berhenti di sini. Potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 2,43 MW menjadi peluang lain yang tak terelakkan.

Selain manfaat fungsionalnya, Bendungan Lolak juga menjadi pahlawan lingkungan. Diperkirakan akan mengurangi debit banjir hingga 12%, memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Tak hanya itu, proyek ini menjanjikan lebih dari sekedar infrastruktur. Dengan rencana pengembangan destinasi pariwisata di sekitar wilayah bendungan, Bolaang Mongondow dapat melihat peningkatan aktivitas pariwisata yang berpotensi meningkatkan perekonomian setempat. Lahan bekas galian yang direvitalisasi sebagai hutan buah produktif juga menjadi contoh nyata komitmen terhadap keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan.

Diharapkan, dengan waktu peresmian yang ditunggu-tunggu di awal 2024, Bendungan Lolak akan membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat Sulawesi Utara, membangkitkan potensi baru, dan menjadi tonggak kemajuan yang berkelanjutan.

Editor : Devi Irmayani Saiser
Sumber : IG Kementerian PUPR
Bagikan

Berita Terkait
Terkini