KONGKRIT.COM -Isu penculikan dan mitos tumbal proyek telah menjadi bagian dari cerita rakyat yang beredar di masyarakat, terutama pada masa pembangunan proyek-proyek besar.
Ketakutan dan ketidakpastian terhadap proyek-proyek ini menciptakan cerita yang berkembang dari mulut ke mulut, dengan akar sejarah yang melibatkan keyakinan dan mitos masyarakat.
Perkembangan Mitos Tumbal Proyek
Cerita mengenai kepala yang dijadikan tumbal proyek untuk dijadikan fondasi jembatan, khususnya pada masa penjajahan Belanda, menciptakan narasi yang masih hidup hingga saat ini.
Fenomena tumbal ini disebut terjadi di proyek konstruksi jembatan pada era 70–80-an.
Menurut kisah para orang tua, "orang proyek" mencari sepasang anak kecil untuk ditimbun hidup-hidup dengan beton, dengan tujuan membuat roh mereka menjadi penjaga jembatan.
Namun, penting untuk mencermati bahwa mitos ini mungkin berasal dari salah tafsir terhadap permintaan orang Belanda kepada penduduk lokal untuk menggunakan otak (menggunakan kepala) saat bekerja di proyek-proyek.Kurangnya pemahaman kemudian mengartikan hal ini sebagai kebutuhan akan kepala manusia.
Mitos Tumbal Proyek dalam Konteks Budaya
Tradisi permintaan dengan mempersembahkan nyawa manusia dalam berbagai bentuk ritual sudah terjadi sepanjang sejarah peradaban manusia.
Mitos tumbal proyek, meskipun terdengar menakutkan, seharusnya dipahami dalam konteks kompleksitas budaya dan kepercayaan masyarakat.
Mitos ini mencerminkan bagaimana masyarakat mencari cara untuk mengatasi perubahan besar dan eksklusi dalam pembangunan.
Editor : Devi Irmayani SaiserSumber : Dilansir dari Berbagai Sumber
