Menguak Sejarah Pasar 'Pajak' dan Tantangannya di Era Modern

×

Menguak Sejarah Pasar 'Pajak' dan Tantangannya di Era Modern

Bagikan berita
Menguak Sejarah Pasar 'Pajak' dan Tantangannya di Era Modern. (Foto : Dok. Istimewa)
Menguak Sejarah Pasar 'Pajak' dan Tantangannya di Era Modern. (Foto : Dok. Istimewa)

KONGKRIT.COM -Pasar tradisional di Medan memiliki sebutan unik yang mungkin terdengar asing bagi orang luar, yaitu 'pajak'.

Namun, dari mana asal-usul kata 'pajak' sebagai pengganti pasar ini berasal? Mari kita telusuri sejarahnya dan juga melihat kondisi terkini dari pasar yang dijuluki 'pajak' ini.

Awal Mula Penggunaan Kata 'Pajak' untuk Pasar

Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Budi Agustono, memberikan penjelasan bahwa istilah 'pajak' untuk menggantikan pasar sudah dikenal sejak tahun 1950-an.

Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat Medan dan Sumatera Utara umumnya lebih sering menggunakan kata 'pajak' daripada 'pasar' untuk merujuk tempat berbelanja tradisional.

Dilansir dari madokhata.idMenurut Budi, istilah 'pajak' digunakan karena berkaitan dengan transaksi jual-beli.

Pada masa itu, pajak menjadi simbol transaksi, di mana penjual dan pembeli menggunakan uang sebagai alat transaksi.

Bahkan generasi milenial pun meneruskan penggunaan istilah 'pajak' dari generasi sebelumnya.

Sejarah 'Pajak' dari Era Kolonial

Sejarawan juga menjelaskan bahwa sejarah penggunaan kata 'pajak' untuk pasar sudah dimulai sejak era kolonial Belanda.

Pemerintah kolonial Belanda memberlakukan kebijakan pengambilan pajak, atau dalam bahasa Belanda disebut 'belasting', kepada pribumi atau orang asing yang berjualan di tempat keramaian.

Hal ini membuat sebutan 'pajak' menjadi populer di Sumatera Utara sebagai pengganti kata pasar.

Editor : Devi Irmayani Saiser
Sumber : Dilansir dari Berbagai Sumber
Bagikan

Berita Terkait
Terkini