KONGKRIT.COM – Dunia pendidikan di Kota Sawahlunto tengah berduka. Seorang siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Sawahlunto ditemukan meninggal dunia di ruang kelasnya pada Selasa (28/10/2025) siang. Peristiwa tragis ini terjadi bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97.
Kapolsek Barangin, Ipda Gorahman, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menyampaikan bahwa pihak kepolisian menerima laporan dari pihak sekolah sekitar pukul 12.01 WIB, sesaat setelah azan zuhur berkumandang.
“Petugas langsung menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil pemeriksaan awal, korban berinisial BE (15) ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam ruang kelas, dengan posisi tergeletak dan terdapat lilitan dasi di lehernya,” jelas Kapolsek.
Berdasarkan keterangan saksi, saat kejadian seluruh siswa sedang mengikuti pelajaran di laboratorium. Korban sempat berpamitan untuk kembali ke ruang kelas. Namun, ketika teman-temannya kembali sekitar pukul 11.45 WIB, korban sudah ditemukan dalam keadaan tidak bergerak.
Jenazah korban segera dievakuasi ke RSUD Sawahlunto untuk menjalani visum guna memastikan penyebab kematian. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan medis untuk memastikan apakah korban meninggal akibat bunuh diri atau karena penyebab lain.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Asril, menyampaikan rasa duka dan keprihatinan yang mendalam atas kejadian tersebut.“Kami sangat berduka dan prihatin. Ini merupakan kejadian kedua di tingkat SMP dalam satu bulan terakhir. Kami akan mempelajari secara mendalam apa yang melatarbelakangi peristiwa ini agar tidak terulang kembali,” ungkapnya.
Hingga saat ini, pihak media masih berupaya mengonfirmasi pernyataan resmi dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sawahlunto terkait kasus tersebut.
Sebagai kota yang dikenal dengan predikat Kota Layak Anak, insiden ini menjadi perhatian serius berbagai pihak. Dinas Pendidikan bersama pihak sekolah diharapkan segera melakukan pendampingan psikologis bagi siswa dan tenaga pendidik agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Editor : MONIKA