Pandu Sjahrir: Putra-Putri Terbaik Bangsa Tetap Jadi Prioritas Pimpin BUMN, WNA Hanya Opsi Terakhir

×

Pandu Sjahrir: Putra-Putri Terbaik Bangsa Tetap Jadi Prioritas Pimpin BUMN, WNA Hanya Opsi Terakhir

Bagikan berita
Pandu Sjahrir: Putra-Putri Terbaik Bangsa Tetap Jadi Prioritas Pimpin BUMN, WNA Hanya Opsi Terakhir
Pandu Sjahrir: Putra-Putri Terbaik Bangsa Tetap Jadi Prioritas Pimpin BUMN, WNA Hanya Opsi Terakhir

KONGKRIT.COM - Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Patria Sjahrir, menegaskan bahwa warga negara Indonesia (WNI), baik yang tinggal di dalam negeri maupun diaspora di luar negeri, tetap menjadi prioritas utama untuk menduduki posisi kepemimpinan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pernyataan tersebut disampaikan Pandu saat menghadiri acara di Hotel St. Regis, Jakarta, Rabu malam (15/10/2025). Ia menjelaskan bahwa meskipun opsi untuk menunjuk warga negara asing (WNA) sebagai pemimpin BUMN kini terbuka, langkah tersebut hanya akan diambil jika tidak ditemukan talenta WNI yang sesuai.

“Fokus kita tetap pada mencari putra-putri bangsa yang terbaik. Jika dari dalam negeri belum ada, maka kita cari dari kalangan diaspora. Hanya jika tidak ditemukan, baru kita membuka kemungkinan untuk menunjuk talenta internasional,” jelas Pandu dikutip dari Kompas.com Kamis (16/10/2025).

Pernyataan ini menyusul pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya mengungkapkan bahwa regulasi terkait kepemimpinan BUMN telah diubah, sehingga ekspatriat atau WNA kini diizinkan untuk memimpin BUMN. Langkah ini, menurut Presiden, dilakukan demi menjadikan BUMN Indonesia sejajar dengan standar bisnis global.

Dalam forum Forbes Global CEO Conference 2025, yang juga digelar di St. Regis Jakarta, Prabowo menyampaikan bahwa perubahan aturan ini merupakan bagian dari strategi mendorong transformasi BUMN agar mampu bersaing secara internasional.

“Saya sudah ubah regulasinya. Sekarang, ekspatriat bisa memimpin BUMN kita. Saya sangat antusias dengan hal ini,” ujar Prabowo dalam diskusi bersama Chairman Forbes Media, Steve Forbes.

Presiden juga memberikan arahan langsung kepada manajemen Danantara untuk mencari pemimpin-pemimpin terbaik dari seluruh dunia, namun tetap mengedepankan standar internasional dalam tata kelola dan kinerja perusahaan BUMN.

Pandu menegaskan bahwa langkah membuka peluang bagi WNA ini bukan berarti mengesampingkan sumber daya manusia dalam negeri, melainkan sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kapasitas SDM dan daya saing global.

“Mencapai status sebagai ‘global champion’ membutuhkan SDM kelas dunia. Namun, prioritas kami tetap tidak berubah: WNI dulu, diaspora, lalu internasional,” imbuh Pandu.

Keputusan ini menjadi bagian dari visi besar pemerintahan Presiden Prabowo untuk mendorong BUMN menjadi pilar kekuatan ekonomi nasional yang profesional, modern, dan mampu bersaing di tingkat global.

Editor : Hanny Tanjung
Sumber : KOMPAS.com
Bagikan

Berita Terkait
Terkini