KONGKRIT.COM – Sebuah insiden tragis terjadi pada Rabu pagi (8/10/2025), di sebuah penginapan Lake Side, Jorong Galagah, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Sepasang suami istri ditemukan dalam kondisi lemas di dalam kamar mandi, diduga akibat keracunan gas karbon monoksida (CO) dari water heater.
Menurut keterangan dari pihak keluarga, kejadian bermula saat seorang pelayan penginapan hendak mengantarkan makanan ke kamar tamu. Ketika dipanggil, sang suami sempat menyahut dari dalam kamar mandi dan mengatakan sedang mandi. Karena tak kunjung dibukakan pintu, pelayan tersebut kemudian beralih ke kamar lain.
Tak lama berselang, pelayan kembali ke kamar semula dan memanggil lagi, namun tidak mendapat respons. Merasa curiga, ia pun meminta bantuan resepsionis untuk membuka pintu kamar. Saat diperiksa, keduanya ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri.
"Adik kami masih dalam kondisi bernapas saat ditemukan, tapi setelah dibawa ke puskesmas, dinyatakan meninggal dunia," ungkap salah satu kerabat korban, Rizky, melalui unggahan media sosialnya.
Korban perempuan, yang merupakan adik dari Rizky, telah dimakamkan pada Rabu pukul 10.00 WIB di pemakaman Lubuak Sapek, Lubuk Kilangan, Padang. Sementara itu, sang suami, Gilang Kurniawan (27), dirujuk ke RS Siloam Padang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut di ruang High Care Unit (HCU).
Berdasarkan data rujukan medis dari RSUD Arosuka, pasien Gilang Kurniawan mengalami penurunan kesadaran dengan diagnosa sementara keracunan karbon monoksida (CO) akibat paparan dari water heater di kamar mandi yang tertutup tanpa ventilasi.“Pasien datang dalam kondisi penurunan kesadaran sejak dua jam sebelum masuk rumah sakit. Ditemukan tidak sadar setelah mandi air panas, dan kamar mandi diketahui tertutup rapat dengan water heater di dalamnya,” tulis laporan medis tersebut.
Awalnya pasien sempat menunjukkan tanda-tanda kesadaran (GCS 14), namun dalam kondisi bingung dan memerlukan bantuan pernapasan. Saat ini, pasien masih menjalani perawatan intensif dan kondisinya terus dipantau oleh tim medis.
Pihak keluarga menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan dari berbagai pihak. Mereka juga mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam memilih tempat menginap dan memperhatikan faktor keselamatan, terutama terkait penggunaan alat pemanas air di ruang tertutup.
“Semoga kejadian ini jadi pelajaran bagi kita semua. Tolong doakan adik kami, dan kami mohon maaf jika ada informasi yang kurang jelas karena posisi kami masih di luar kota,” tambah Rizky.
Editor : Hanny Tanjung