KONGKRIT.COM — Ketegangan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan mantan rivalnya di Pilpres 2024, Anies Baswedan, kembali mencuat ke ruang publik. Keduanya saling melontarkan sindiran tajam yang mengingatkan publik pada panasnya panggung politik selama masa kampanye pemilihan presiden lalu.
Pernyataan terbaru bermula saat Presiden Prabowo menghadiri penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (29/9/2025). Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung penilaian rendah yang pernah diberikan Anies terhadap kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan, yakni hanya 11 dari skala 100 saat debat capres 2024.
Namun, alih-alih merespons dengan kemarahan, Prabowo memilih menyampaikan pernyataan tersebut dalam nada bercanda.
“Aku tuh terus terang saja loh, saya tuh enggak dendam sama Anies, enggak. Kalau dikasih nilai 11, saya enggak apa-apa tuh,” kata Prabowo, yang disambut tawa para hadirin. Dikutip dari kompas.com, pada Jumat(10/10/2025).
Ia bahkan menambahkan guyonan bahwa sindiran Anies justru membantunya menang dalam Pilpres.
“Sebenernya dia yang bantu aku menang karena emak-emak kasihan. Iya kan?” tambahnya.Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan pesan serius tentang pentingnya kedewasaan dalam berdemokrasi. Ia mencontohkan pengalamannya sendiri yang beberapa kali mengalami kekalahan sebelum akhirnya terpilih menjadi presiden.
“Kalau mau belajar kalah, belajar dari Prabowo Subianto. Lima kali pemilihan, empat kali kalah,” katanya sambil tertawa. “Dua kali dukung gue, dua kali kalah. Yang gue menang, lu enggak dukung lagi.”, Dikutip dari kompas.com, pada Jumat(10/10/2025).
Anies Balas Sindiran, Kritik Tata Kelola Pemerintahan
Tak berselang lama, Anies Baswedan merespons dengan kritik terhadap sistem pemerintahan saat ini. Dalam pidatonya sebagai pembicara utama pada Dialog Kebangsaan di Semarang, Rabu (8/10/2025), Anies menyinggung soal lemahnya integritas dan meritokrasi dalam pengisian jabatan publik.
Editor : Hanny TanjungSumber : nasional.kompas.com