KONGKRIT.COM – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,4 mengguncang wilayah utara Filipina, tepatnya di Kota Baguio, pada Kamis (9/10/2025) sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Getaran gempa menyebabkan kepanikan di kalangan warga, yang bergegas keluar dari gedung-gedung perkantoran dan fasilitas umum.
Menurut laporan Agence France-Presse (AFP), guncangan gempa dirasakan cukup kuat meski tergolong dangkal. Para pekerja dan pasien berlarian keluar dari kantor kesehatan Kota Baguio yang berlantai tiga, menyusul peringatan gempa. Lebih dari 300 orang dievakuasi dari gedung tersebut.
“Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan kerusakan akibat gempa,” ujar Ralph Cabuag, administrator gedung kepada AFP dikutip dari news.detik.com, pada Kamis (9/10/2025).
Kantor seismologi Filipina awalnya mencatat kekuatan gempa di angka Magnitudo 4,8, namun kemudian direvisi menjadi 4,4. Episentrum gempa diketahui berada di kota Pugo, yang berdekatan dengan Baguio.
Sebagai langkah antisipatif, Wali Kota Baguio Benjamin Magalong langsung mengumumkan penutupan sementara seluruh sekolah dasar dan menengah di wilayahnya. Informasi tersebut disampaikan melalui laman resmi Kantor Informasi Publik Kota Baguio.
Kota Baguio, yang berpenduduk sekitar 366.000 jiwa dan terletak di kawasan pegunungan, dikenal sebagai destinasi wisata populer di Filipina. Namun, wilayah ini juga memiliki sejarah kelam terkait gempa bumi. Pada Juli 1990, gempa dahsyat berkekuatan M 7,8 pernah melanda kota ini, menewaskan sekitar 1.600 orang.Filipina berada di wilayah Cincin Api Pasifik, zona dengan aktivitas seismik dan vulkanik yang tinggi, sehingga gempa bumi merupakan fenomena alam yang cukup sering terjadi di negara tersebut.
Sementara itu, pemerintah Filipina juga mengumumkan pembaruan data korban gempa besar sebelumnya yang mengguncang wilayah Cebu. Hingga Kamis (9/10/2025), jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 74 orang, setelah dua kematian tambahan dilaporkan dari Kota Medellin dan Tabogon di Pulau Cebu. Gempa tersebut juga dilaporkan merusak sekitar 72.000 rumah dan melukai lebih dari 1.000 orang.
Pemerintah kini fokus pada penanganan pasca-bencana dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Editor : Hanny TanjungSumber : news.detik.com