KONGKRIT.COM - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebaiknya tidak dihentikan meski tengah menuai kritik akibat sejumlah insiden keracunan massal di beberapa daerah. Menurut Luhut, program ini sudah menunjukkan progres dan harus diberi ruang untuk perbaikan.
“Nggak usah dihentikan, kita sudah lihat program ini berjalan cukup bagus. Memang ada kekurangan, tapi itu wajar dalam tahap awal pelaksanaan,” ujar Luhut dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip dari detikfinance Sabtu(4/10/2025).
Mantan Menko Marves itu mengibaratkan harapan masyarakat yang terlalu cepat terhadap program ini seperti “menggigit cabai dan langsung ingin merasakan pedasnya”. Ia menekankan bahwa semua butuh proses dan evaluasi bertahap.
“Yang penting prosesnya bagus dan terus diperbaiki. Kita juga jangan langsung pesimis kalau ada masalah di sana-sini. Kita semua sangat prihatin dengan kasus keracunan, tapi perbaikannya sedang berjalan,” tegasnya dikutip dari detikfinance Sabtu (4/10/2025)..
Luhut menyampaikan bahwa dirinya bersama tim sudah turun ke lapangan untuk mengecek langsung berbagai data dan laporan dari Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana program MBG.
Ia menyebut BGN telah melakukan banyak perbaikan, termasuk dalam efisiensi anggaran dan penciptaan lapangan kerja yang disebut telah menyerap hingga 380 ribu tenaga kerja.Sebagai langkah konkret pencegahan, ia juga telah meminta agar setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melakukan sertifikasi kelayakan higienis.
"Ke depannya, aspek kebersihan akan menjadi syarat utama agar kejadian serupa tidak terulang," ucapnya.
Meskipun Luhut menekankan pentingnya keberlanjutan program MBG, tekanan publik terhadap program ini semakin menguat. Di Yogyakarta, sekelompok perempuan dari gerakan Suara Ibu Indonesia menggelar aksi protes di sekitar Bundaran UGM. Mereka memukul peralatan dapur sebagai simbol kekecewaan atas kasus keracunan massal.
“Kami menyatakan batas sabar kami. Sudah cukup anak-anak jadi korban karena sistem yang belum siap,” kata aktivis perempuan Kalis Mardiasih saat aksi pada Jumat (26/9/2025).
Editor : Hanny TanjungSumber : finance.detik.com