KONGKRIT.COM – Dugaan penyelewengan dana Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahun 2024 mencuat di Nagari Muara Inderapura, Kecamatan Airpura, Kabupaten Pesisir Selatan.
Dari 32 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tercantum dalam data resmi, hanya enam orang yang diketahui menerima bantuan tersebut.
Setiap KPM seharusnya mendapatkan bantuan sebesar Rp300.000 per bulan selama 12 bulan dengan total Rp3,6 juta per tahun. Namun, sebagian besar penerima tidak memperoleh haknya.
Salah seorang warga, Asril (63), penderita lumpuh, mengaku tidak menerima bantuan pada tahun 2024, meski sebelumnya rutin mendapatkan BLT.
Ia mengatakan, pihak nagari berdalih dana tersebut dialihkan untuk pembangunan sekolah.
"Namun, pada tahun 2025 ini saya kembali mendapat bantuan," ujarnya pada Rabu (4/6/2025).Keluhan serupa disampaikan Ema Umar (65), penyandang disabilitas fisik.
Menurutnya, ia tidak menerima bantuan pada tahun lalu meski tergolong kelompok rentan yang seharusnya menjadi prioritas penerima.
"Selama ini BLT sangat membantu, tapi tahun 2024 saya tidak dapat apa-apa," ujarnya.
Ketua Pemuda Nagari Muara Inderapura, Indra (36), menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dari anggota Badan Musyawarah (Bamus) Nagari, terdapat 32 KPM yang seharusnya menerima BLT DD pada 2024. Namun, hanya enam yang terealisasi.
Editor : Zaitun Ul Husna
