KONGKRIT.COM - Mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2017–2022, Susanto, menilai kecerdasan buatan (AI) dapat menjadi solusi penting dalam mencegah penyebaran konten judi daring (judol) yang kian mengancam kalangan anak-anak.
Ia menyarankan pemerintah memanfaatkan teknologi ini secara optimal untuk menekan penyebaran konten yang merusak tersebut.
“Di era teknologi saat ini, sangat baik jika AI dimanfaatkan untuk mencegah peredaran konten judi online,” ujar Susanto saat dihubungi di Jakarta, Minggu (1/6/2025).
Sebagai pengamat pendidikan, Susanto menilai perlunya sistem digital yang terintegrasi dengan AI agar mampu mendeteksi dan menghapus konten berbau judi secara otomatis, tanpa harus bergantung pada laporan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa judi online merupakan ancaman serius yang membutuhkan penanganan sistematis dan menyeluruh.
“Anak-anak sangat rentan karena banyak yang sudah akrab dengan media digital, namun belum memiliki ketahanan diri yang cukup. Ketika promosi judi masuk ke ruang digital, dampaknya sangat membahayakan bagi anak usia dini,” jelasnya.Ia juga menyoroti pendekatan penanggulangan yang selama ini lebih banyak bersifat literatif. Menurutnya, literasi digital saja tidak cukup, perlu disertai upaya proteksi yang konkret dari negara.
Susanto mendorong Kementerian Komunikasi dan Digital membangun sistem pencegahan berbasis teknologi yang proaktif.
“Tidak cukup hanya menunggu laporan untuk memblokir konten. Negara harus hadir melalui sistem yang memiliki kemampuan pencegahan tinggi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Susanto menekankan pentingnya rehabilitasi bagi anak-anak yang telah terpapar atau bahkan kecanduan judi online.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : sumbar.antaranews.com