KONGKRIT.COM - Gaza kembali diguncang oleh serangan mematikan. Dalam operasi militer bertajuk Gideon's Chariots atau "Kereta Perang Gideon," pasukan Israel menewaskan lebih dari 100 warga sipil di Jalur Gaza hanya dalam satu malam.
Serangan yang terjadi pada Minggu (18/5/2025) dini hari itu menargetkan area pemukiman sementara, termasuk tenda-tenda pengungsian dan sejumlah rumah sakit di wilayah tersebut.
Korban jiwa dalam serangan ini termasuk lima jurnalis yang diketahui bernama Abdul Rahman al-Abadilah, Aziz al-Hajjar, Ahmed al-Zainati, Khaled Abu Seif, dan Nour Qandeel.
Mereka dilaporkan tewas bersama anggota keluarga mereka. Informasi yang dihimpun dari Quds News Network menyebutkan bahwa Aziz al-Hajjar, istrinya, serta anak-anak mereka turut menjadi korban dalam satu serangan. Sementara itu, Nour Qandeel tewas bersama suaminya dan bayi mereka.
Menurut laporan Al Jazeera, jumlah korban jiwa dari serangan ini mencapai sedikitnya 125 orang.
Sementara itu, The Cradle mencatat lebih dari 40 warga Palestina tewas akibat serangan di wilayah pesisir Al-Mawasi, Gaza selatan—wilayah yang sebelumnya dianggap sebagai zona aman.Gambar-gambar memilukan yang memperlihatkan jasad anak-anak, beberapa di antaranya dalam kondisi hangus, beredar luas di media sosial pascaserangan.
Serangan juga menyasar sejumlah fasilitas kesehatan. Sedikitnya sepuluh serangan dilaporkan menghantam area sekitar Rumah Sakit Al-Awda di Gaza utara, menyebabkan kerusakan parah dan memaksa rumah sakit menghentikan operasionalnya.
Direktur rumah sakit, Mohammad Salha, menyatakan bahwa kondisi saat ini sangat kritis, dan tim medis kesulitan menjangkau pasien karena situasi yang tidak aman.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara juga menjadi sasaran serangan bertubi-tubi sejak Minggu dini hari.
Editor : Zaitun Ul HusnaSumber : merdeka.com