KONGKRIT.COM — Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi, menegaskan bahwa Capping Day bukan sekadar seremoni, melainkan tonggak awal bagi para mahasiswa keperawatan dalam mengemban tanggung jawab dan dedikasi sebagai pelayan kesehatan masyarakat.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri dan memberikan sambutan pada acara Capping Day atau pemasangan seragam resmi mahasiswa STIKES Piala Sakti Pariaman, yang berlangsung di Aula Balai Kota Pariaman, Rabu (14/5/2025).
Dalam sambutannya, Mulyadi menyampaikan bahwa pemasangan cap atau topi perawat memiliki makna mendalam.
Simbol ini melambangkan kesucian dan kemuliaan profesi keperawatan yang menjunjung tinggi nilai ketulusan dan keikhlasan.
“Topi yang dikenakan oleh seorang perawat bukan hanya atribut, tetapi simbol dari sebuah komitmen untuk melayani dengan hati. Profesi ini adalah panggilan jiwa yang mulia dan agung,” ungkap Mulyadi.
Ia juga berpesan kepada seluruh mahasiswa agar memanfaatkan masa pendidikan sebaik-baiknya untuk membentuk kepribadian yang profesional dan berintegritas.Menurutnya, dunia keperawatan menuntut tidak hanya kecakapan teknis, tetapi juga sikap empati dan tanggung jawab yang tinggi.
“Gunakan waktu belajar ini untuk menempa diri menjadi perawat yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu menjadi kebanggaan bagi keluarga, almamater, dan daerah,” tambahnya.
Acara Capping Day ini menjadi momen penting bagi mahasiswa STIKES Piala Sakti Pariaman sebagai tanda resmi memasuki dunia praktik keperawatan.
Momentum ini sekaligus menandai kesiapan mereka untuk mengabdikan diri di bidang kesehatan, khususnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Editor : Zaitun Ul Husna