Lima Alquran Tertua di Dunia, Keaslian yang Terjaga Sejak Zaman Klasik

×

Lima Alquran Tertua di Dunia, Keaslian yang Terjaga Sejak Zaman Klasik

Bagikan berita
Lima Alquran Tertua di Dunia, Keaslian yang Terjaga Sejak Zaman Klasik
Lima Alquran Tertua di Dunia, Keaslian yang Terjaga Sejak Zaman Klasik

KONGKRIT.COM - Sebagai kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT, Alquran dijamin tetap terjaga keasliannya hingga akhir zaman.

Janji Allah ini dapat dibuktikan melalui berbagai koleksi Alquran kuno yang tersebar di berbagai perpustakaan di seluruh dunia.

Menariknya, ayat-ayat yang terkandung dalam Alquran-alquran berusia ribuan tahun tersebut tidak mengalami perubahan sedikit pun hingga saat ini.

Sebagian dari Alquran tertua ini masih bisa ditemukan di berbagai negara, bahkan ada yang tersimpan di Perpustakaan Vatikan.

Berikut adalah lima Alquran tertua yang pernah ditemukan dan dipelajari, sebagaimana dirangkum dari situs oldest.org:

Manuskrip Quran Birmingham

  1. Perkiraan Tahun Pembuatan: 568-645 M
  2. Bahasa: Arab
  3. Jenis Huruf: Hijazi
  4. Lokasi: Universitas Birmingham, Inggris

Manuskrip Quran Birmingham diakui sebagai salah satu Alquran tertua di dunia. Naskah ini terdiri dari dua lembar perkamen yang diduga berasal dari masa setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, dengan hasil uji karbon yang menunjukkan kemungkinan tanggal pembuatan antara tahun 568 M hingga 645 M.

Naskah ini memuat teks dari surah 18 hingga 20, dan ditulis dengan aksara Arab Hijazi.

Fragmen Tubingen

  1. Perkiraan Tahun Pembuatan: 649-775 M
  2. Bahasa: Arab
  3. Jenis Huruf: Hijazi
  4. Lokasi: Universitas Tubingen, Jerman

Fragmen Quran dari Universitas Tubingen ini diperkirakan berasal dari periode antara tahun 649 M hingga 675 M, sekitar 20 hingga 40 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Manuskrip ini telah dianalisis dengan menggunakan metode radiokarbon, dan dipastikan memiliki akurasi 95,4%.

Naskah ini pertama kali diperoleh pada abad ke-19 oleh Konsul Prusia pertama untuk Damaskus, Johann Gottfried Wetzstein.

Editor : Zaitun Ul Husna
Sumber : Republik
Bagikan

Berita Terkait
Terkini